Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty mengingatkan semua pihak akan pentingnya memanfaatkan momentum bonus demografi 2020-2030 mendatang.
Berbicara dalam pembinaan teknis gerakan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Barat, Surya Chandra mengatakan, bonus demografi dapat menjadi pisau bermata dua.
“Bonus demografi bisa menjadi pisau bermata dua. Bisa menjadi anugerah, tetapi juga bisa menjadi musibah,” kata Surya Chandra di hadapan ratusan ibu-ibu PKK Sumatera Barat, di Aula Bappeda Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (24/10/2017).
Di satu sisi, fenomena kependudukan itu dapat menjadi momentum bagi Indonesia mendongkrak kualitas bangsa di berbagai lini, khususnya perekonomian, dengan syarat angkatan kerja pada periode itu memiliki kualitas unggul.
Namun, di sisi lain, momentum tersebut dapat menjadi bencana apabila sumber daya manusia yang harusnya jadi penopang kebangkitan ekonomi malah tak dipersiapkan kualitasnya.
“Bisa jadi musibah. Tanda-tandanya adalah kekerasan meningkat, kriminalitas meningkat, pengangguran meningkat dan hilangnya gotong royong. Itulah bencana kependudukan karena karakter (manusianya) lemah,” terang Surya.
Karenanya, menurut Surya Chandra, pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam semangat revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi penting untuk dilakukan dalam rangka membentuk karakter bangsa.
“Membentuk karakter tidak lain dengan cara revolusi mental,” ujar Surya.
Bonus demografi sendiri merupakan kondisi di mana usia angkatan kerja -penduduk rentang usia 15-64 tahun– melebihi jumlah usia non produktif –penduduk usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun..
Kampung KB Sebagai Ekosistem SDM Unggul
Usai acara tersebut, Surya Chandra dan jajaran staf dan pimpinan BKKBN mengunjungi kampung KB “Kuriman Sejahtera” di Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi. Pada kesempatan itu Surya melakukan dialog dengan warga yang ada di sana dan mengapresiasi kehadiran kampung KB tersebut.
“Kampung KB supaya kita bersama-sama meningkatkan kualitas manusia, supaya anak-anak kita memiliki karakter,” ucap dia.
Di Sumbar sendiri hingga saat ini sudah bediri 190 kampung KB di 179 kecamatan. Pendirian kampung tersebut akan terus dimasifkan demi mewujudkan agenda prioritas pembangunan Nawacita Presiden Jokowi.